Monday 7 April 2014

Grup Band Robot Asal Jepang "Z-Machines"



Para robot kini tak hanya memasuki industri manufaktur, tetapi juga industri musik. Para robot ini menamakan grup musik mereka sebagai Z-Machines.

Grup musik ini terdiri atas robot gitaris yang memiliki 78 jari, robot drummer yang memiliki 22 lengan, serta robot pianis yang menembakkan laser ke keyboard. Mereka semua dirancang hingga terlihat memiliki tubuh dan kepala.

Tentu saja, robot-robot ini diciptakan oleh manusia. Pembuatnya adalah komposer asal Inggris, Tom Jenkinson yang juga dikenal dengan nama Squarepusher. Ia berkolaborasi dengan tim ahli robotika asal Jepang yang dipimpin Kenjiro Matsuo.

Jenkinson dan Matsuo membuat sebuah sistem kompleks serta menyusun kode pemrograman agar robot-robot tersebut dapat memainkan alat musik secara detail dan menciptakan harmonisasi.

"Dalam proyek ini, instrumen akrab digunakan dalam cara-cara yang hingga saat ini dianggap tidak mungkin," kata Jenkinson.

Ia menjelaskan, setiap perangkat robot yang terlibat dalam pertunjukan musiknya memiliki spesifikasi tersendiri yang memiliki kemampuan tertentu.

"Robot yang memainkan gitar, misalnya, bisa bermain jauh lebih cepat ketimbang manusia, tetapi ia tidak mampu mengontrol amplitudo," terang Jenkinson.

Jenkinson dan Matsuo telah membuatkan album untuk grup musik Z-Machines ini, dan rencananya akan dirilis pada 8 April 2014. Mereka juga telah memiliki satu video musik yang digarap oleh sutradara Daito Manabe.

Rumor, Tentang Samsung Galaxy S V



Samsung digosipkan bakal menghadirkan Galaxy S5 dalam beberapa varian. Isu terbaru menyebutkan Samsung tengah menyiapkan versi gahar Galaxy S5 dengan layar 2K dan prosesor Snapdragon terkencang yang saat ini belum dirilis.

Menengok beberapa waktu ke belakang, Galaxy S5 dengan resolusi 2K memang dirumorkan akan dihadirkan oleh Samsung. Namun kala itu, disebutkan bahwa prosesor yang digunakan disebut adalah Exynos Infinity terbaru.

Berbeda dengan isu terbaru kali ini, kabarnya prosesor yang akan mempersenjatainya adalah Snapdragon 805 dengan kecepatan clock 2,5 GHz. Padahal prosesor besutan Qualcomm itu sendiri hingga saat ini belum resmi diumumkan.

Bagian menariknya, terletak di resolusi layar yang akan mengusung 2K (2560x1440 pixel). Selain itu, Snapdragon 805 juga ditemani chip grafis anyar Adreno 420. Adapun sebagai pendukung kinerja, Samsung membekalinya dengan RAM sebesar 3 GB.

Sunday 6 April 2014

Prosessor Baru dari Intel Dengan code name " Braswell"


Saat ini Intel mengandalkan prosesor seri Bay Trail untuk perangkat tablet, komputer pribadi, dan laptop murah. Prosesor itu dipasarkan dengan nama Pentium, Celeron, dan Atom.

Minggu ini Intel telah memperkenalkan penerus prosesor tersebut, yaitu "Braswell". Pengumumannya disampaikan dalam acara Intel Developer Forum di Shenzen, China, oleh Wakil Presiden Senior Intel Kirk Skaugen, sebagaimana dilaporkan oleh CNet.

Braswell merupakan system-on-chip (SoC) yang menggabungkan sebagian besar komponen vital di dalam satu prosesor. Chip ini akan dibangun menggunakan proses fabrikasi 14 nanometer yang baru dari Intel.

Braswell yang dibekali pemroses gafis Iris akan memiliki kinerja lebih tinggi dan konsumsi daya yang lebih efisien dibandingkan Bay Trail yang dibangun dengan proses fabrikasi 22 nanometer.

Seperti Bay Trail, Braswell bakal tertanam di produk laptop murah semacam Chromebook dengan sistem operasi Chrome dari Google yang biasanya mematok harga pada kisaran 400 dollar AS.

Intel mengatakan akan mendorong jumlah desain Chromebook yang menggunakan prosesor buatannya menjadi 20 model pada 2014, naik dari hanya 4 model pada tahun 2013.

Selain Braswell, Intel turut memperkenalkan kernel Android 4.4 Kitkat dengan kemampuan 64-bit yang dioptimalkan untuk desain arsitektur prosesor Intel, yaitu x86. Kernel ini akan mendukung pengembangan ekosistem 64-bit untuk perangkat Android generasi berikutnya. Android Kitkat sendiri saat ini merupakan sistem operasi dengan kemampuan 32-bit.

Friday 4 April 2014

Sandisk Ultra Dual Drive



Ada berbagai cara untuk memindahkan file dari satu perangkat Android ke yang lainnya, mulai dari koneksi Bluetooth, WiFi Direct, hingga melalui e-mail dan aplikasi pesan instan. Hal ini relatif mudah dilakukan, apalagi Android memiliki opsi "share" yang gampang diakses selagi menelusuri file dan folder.

Namun bagaimana jika file yang bersangkutan berukuran besar, mencapai ratusan, atau bahkan ribuan megabyte seperti video, musik, atau foto dalam jumlah banyak? Dalam skenario ini, transfer file secara wireless bakal memakan waktu lama.

Sistem operasi dan sebagian besar perangkat Android memang mendukung fungsi USB On the Go (OTG) untuk keperluan ini. Nah, cara yang praktis untuk memindahkan file berukuran besar/berjumlah banyak dari perangkat Android adalah dengan memakai perangkat USB flash drive yang memiliki konektor micro-USB.

Salah satu produsen media penyimpanan yang menawarkan produk USB drive yang kompatibel dengan smartphone adalah Sandisk melalui Ultra Dual USB Drive.
Perangkat ini merupakan flash drive USB OTG yang ukurannya sebanding dengan flash drive biasa.

Ultra Dual USB Drive memiliki dua jenis konektor, yaitu USB 2.0 tipe A standar (untuk PC) dan USB 2.0 Micro B (untuk smartphone).

SanDisk Ultra Dual USB Drive memiliki dua jenis konektor yang tergabung dalam satu kemasan, yaitu USB 2.0 tipe A standar untuk koneksi PC dan USB 2.0 Micro B untuk koneksi ke smartphone/ tablet.
Masing-masing konektor ditempatkan di sisi yang berlawanan dan hanya satu buah konektor yang bisa dipakai dalam satu waktu. Konektor yang sedang tidak dipakai bisa ditutup dengan cover terintegrasi yang meminimalisir resiko kehilangan penutup.

Dengan dua jenis konektor tersebut, Ultra Dual USB Drive bukan hanya bisa dipakai memindahkan data antar perangkat Android seperti smartphone dan tablet, namun juga PC desktop, notebook, ataupun perangkat lain yang memiliki port USB.
Dua jenis konektor USB pada SanDisk Ultra Dual USB Drive dilindungi penutup terintegrasi. Hanya salah satu konektor yang bisa dipakai dalam satu waktu
Cara memakainya sederhana saja. Pengguna tinggal menancapkan Ultra Dual USB Drive ke port micro-USB perangkat Android yang mendukung USB OTG dan flash drive ini akan langsung dikenali.

Transfer file bisa dilakukan dari dan ke flash drive dengan memakai aplikasi file manager yang banyak tersedia di Google Play.
oik yusuf/ kompas.com
SanDisk Ultra Dual USB Drive saat digunakan bersama Xperia Z2 dari Sony
SanDisk juga menyediakan aplikasi file manager bernama Memory Zone yang bisa dipakai mengakses semua media penyimpanan di smartphone/ tablet Android (memori internal, micro-SD, flash drive).

Setelah selesai, pengguna bisa melakukan "safe remove"  melalui notification panel Android untuk melepas Ultra Dual USB Drive dengan aman.  Memakai Ultra Dual USB Drive dengan komputer pun sama mudahnya karena perangkat ini akan berlaku seperti flash drive standar.
oik yusuf/ kompas.com
Tampilan aplikasi file manager SanDisk Memory Zone
Ultra Dual USB Drive pun membuat proses transfer data antar-perangkat Android dan PC menjadi sangat mudah dilakukan, lebih praktis ketimbang memakai kabel USB yang hanya bisa disambungkan ke PC. Pengguna, misalnya, bisa memindahkan file APK aplikasi yang berukuran besar dengan gampang.

Namun, proses transfer file yang berukuran sangat besar memerlukan waktu beberapa lama karena Ultra Dual USB Drive hanya mendukung interface USB 2.0. Ini tak aneh karena hampir semua perangkat mobile Android memang baru memiliki dukungan USB (OTG) 2.0.

Sedikit pengecualiannya adalah perangkat yang masih sangat baru seperti Galaxy S5 dari Samsung, yang menyediakan dukungan USB 3.0 dengan bentuk konektor berbeda namun tetap kompatibel dengan perangkat USB terdahulu.

Karena terbatas interface USB 2.0 tersebut, Ultra Dual USB Drive pun tak mampu berlari terlalu kencang walaupun tertancap pada konektor USB 3.0 di PC/ laptop.

Pengukuran singkat dengan Disk Speed Test menunjukkan bahwa perangkat ini mencatat kecepatan tulis yang terbilang lamban di kisaran 6-7 MB per detik, sementara kecepatan bacanya mencapai 19 MB per detik.


Kecepatan baca dan tulis SanDisk Ultra Dual USB Drive terbatasi oleh interface USB 2.0 yang diusungnya
Pengukuran serupa dengan A1 SD Bench di smartphone Android menunjukkan hasil sedikit berbeda, yaitu 8-9 MB per detik untuk write speed dan 16 MB per detik untuk read speed.

SanDisk telah mulai memasarkan Ultra Dual USB Drive pada Februari lalu. Perangkat ini tersedia dalam pilihan kapasitas 16, 32, dan 64 GB dengan harga mulai Rp 195.000 hingga Rp 590.000.

Ultra Dual USB Drive terbilang lebih mahal dibandingkan perangkat USB drive "biasa" yang banyak tersedia di pasaran, ataupun sejumlah produk USB OTG dari produsen lain. Di pasaran tersedia pula alernatif storage lain, misalnya kabel konverter yang bisa mengubah USB flash drive apapun menjadi USB OTG.

Namun, pada akhirnya, kepraktisan dan bentuk ringkas Ultra Dual USB Drive terasa sangat memudahkan dalam memindah-mindahkan file antar smartphone dan tablet Android serta PC.

Tuesday 25 March 2014

Sony Virtual Reality


Beberapa minggu yang lalu Sony merilis sebuah perangkat Headset yang bernama Virtual Reality.

"Virtual Reality adalah inovasi berikutnya dari PlayStation yang mungkin akan mengubah masa depan game," kata Shuhei Yoshida, President Sonys Worldwide Studios. 

Namun perangkat ini masih dalam tahap percobaan oleh pihak Sony Perangkat tersebut adalah project yang dikerjakan Sony dengan sebutan "Project Morpheus"

Project Morpheus sendiri, Yang telah dikutip dari Engadget, hadir dalam dua bagian utama, yaitu layar dan sensor pengenal gerak. 

Dari segi spesifikasi, Morpheus dilengkapi dengan layar dengan resolusi 1080 piksel, memiliki bidang pandang hingga 90 derajat, refresh rate 1000 Hz, dan pengenal gerak hingga 360 derajat. Perangkat ini memiliki fitur suara yang dinamakan "true spatial sound" atau efek suara 3D.

Perangkat tersebut dilengkapi dengan sebuah kabel sepanjang 5 meter. Masih belum jelas, apakah Sony akan menghilangkan kabel tersebut atau tidak di produk final dari Morpheus nantinya.
Untuk saat ini, Morpheus hanya bisa difungsikan di konsol PlayStation 4 saja.

Wow,, Rancangan Frame Kacamata Oakley dan Rayban dengan Teknologi Google Glass


         


Desain kacamata pintar Google Glass tampaknya akan semakin modis. Google baru saja mengumumkan kerja samanya dengan Luxottica, perusahaan induk dari berbagai produsen kacamata terkenal, seperti Ray-Ban dan Oakley.

Seperti dikutip dari The Verg, nantinya Google dan Luxottica akan bekerja sama dalam merancang dan memproduksi produk eksklusif dari Google Glass.

Menurut laman FAQ yang disediakan oleh Google, perusahaan raksasa internet tersebut hanya akan bekerja sama dengan Luxottica untuk urusan desain.

Sementara itu, urusan produksi dan distribusi dari perangkat tersebut akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak Luxottica.

Untuk awalnya, perangkat hasil kerja sama tersebut baru akan dipasarkan di Amerika Serikat dan difokuskan ke merek Oakley dan Ray-Ban saja. Tidak diumumkan, apakah produk tersebut akan dijual di luar negara itu atau tidak.

Kapan tepatnya perangkat ini akan hadir di pasar? Tampaknya, perangkat tersebut masih belum akan hadir dalam waktu dekat ini.

"Anda tidak akan melihat Glass di toko Oakley atau Ray-Ban besok, tetapi hari ini menandai dimulainya babak baru dalam desain Glass," tulis Google dalam akun Google Plus resminya.

Saat ini, Google memang sedang bekerja keras untuk membuat kacamata pintarnya dapat dipakai oleh siapa saja. Beberapa waktu lalu, Google memperkenalkan desain bingkai untuk Glass agar bisa dipakai oleh pengguna yang memang memakai kacamata dalam kesehariannya.

Saat ini Google hanya menyediakan empat jenis bingkai kacamata, tetapi ke depannya bisa jadi ada model lain yang diperkenalkan Google.

Bingkai kacamata ini diperkenalkan Google sebagai langkah berikutnya, sebelum produk tersebut dijual secara umum kepada konsumen. Saat ini, bingkai kacamata tersebut masih tersedia terbatas pada pengguna yang mengikuti program "Explorer" yang dilakukan Google untuk menguji kacamata pintarnya.

Namun, bingkai ini dibuat Google bukan untuk digunakan sebagai kacamata biasa. Rancangannya membuat pengguna hanya akan nyaman saat menggunakannya bersama Google Glass.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More